Kebudayaan Indonesia

Minggu, 18 Maret 2018

MAKANAN KHAS YOGYAKARTA

Makanan khas Yogyakarta 

Oseng Mercon Bu Narti

Jika sebelumnya adalah cemilan dari binatang tak biasa, kali ini adalah makanan yang menantang karena pedasnya. Ingin menguji ketahanan anda akan rasa pedas? Langsung arahkan kendaraan anda ke Jalan KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan dan temukan warung Oseng Mercon Bu Narti.
Isi dari oseng mercon ini adalah kulit, lemak, kikil, dan tulang muda yang dimasak dengan bumbu super pedas yang mampu ‘meledakkan’ lidah anda, layaknya mercon. Bersiaplah untuk kepedasan hingga berkeringat, sekalipun anda penggemar masakan pedas.
makanan-khas-jogja
source: emkatourjogja.com

Cemilan khas Jogja dengan cita rasa sederhana

Geblek
Ini merupakan makanan ringan dari Kabupaten Kulonprogo, daerah sisi barat Yogyakarta. Geblek terbuat dari tepung tapioka yang dibumbui dengan bawang putih. Warnanya putih, teksturnya kenyal seperti cireng. Saat digoreng, bagian luarnya menjadi garing, namun dalamnya tetap empuk.
Untuk menambah cita rasanya, geblek bisa dinikmati dengan siraman saus kacang. Cemilan ini cocok untuk dijadikan oleh-oleh khas dari Jogja, selain bakpia atau gudeg. Belilah geblek yang belum digoreng, kemudian anda bisa menggorengnya sendiri sesampainya di rumah. Geblek mentah bisa bertahan selama hampir seminggu, sementara geblek yang sudah digoreng hanya mampu bertahan kira-kira sehari saja.
makanan-khas-jogja
source: wovgo.com
Jadah Tempe Mbah Carik
Menuju ke bagian utara Jogja, mulai memasuki Jl. Kaliurang atas, anda akan menemukan banyak warung yang menjual jadah tempe. Jadah merupakan makanan khas Kabupaten Sleman, yang terbuat dari ketan dicampur kelapa. Rasanya gurih dan nikmat.
Sebagai pendamping jadah, ada tempe bacem yang manis, yang sangat cocok ditangkupkan dengan jadah dan digigit dalam sekali gigitan. Cita rasa sederhana jadah tempe justru malah menarik hati Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang gemar mengudap panganan sederhana ini.
 Jogja yang melegenda
Sop Ayam Pak Min
Di saat hujan mengguyur kota Jogja waktu anda sedang berlibur di sini, paling pas menghangatkan tubuh dengan menikmati Sop Ayam Pak Min. Walaupun sop ayam ini berasal dari Klaten, Jawa Tengah, namun di Jogja sudah banyak dibuka cabangnya dan menjadi salah satu makanan yang banyak dicari orang yang berkunjung ke Jogja. Tidak hanya di Jogja, cabang Sop Ayam Pak Min tersebar di berbagai kota lain di Pulau Jawa.
makanan-khas-jogja
source: gramtoken.com

Tengkleng Gajah Jogja
Bukan literally tengkleng dari daging gajah, Tengkleng Gajah Jogja merupakan tengkleng yang berbahan dasar daging kambing. Namun, karena disajikan dalam porsi yang besar, maka disebut tengkleng gajah. Ada dua jenis tengkleng yang ditawarkan, yaitu tengkleng tongseng dan goreng. Kalau anda ingin menikmati tengkleng berkuah, maka pilihlah tengkleng tongseng dan kalau anda ingin yang kering, bisa memilih tengkleng goreng.
makanan-khas-jogja
source: lifestyle.okezone.com

Mangut Lele Mbah Marto
Di Jogja, lele tidak hanya digoreng untuk pecel lele, namun diolah dengan cara berbeda. Rumah makan Mangut Lele Mbah Marto terletak di Jalan Parangktritis Km. 6,5 atau di belakang Institut Seni Indonesia (ISI).
Di sini, lele yang sudah dimasak dengan cara diasap dengan kayu bakar, kemudian dicampur dengan santan dan cabai, hingga jadilah mangut lele dengan dominasi warna merah yang menggiurkan. Apalagi ditambah butiran-butiran petai yang dicampurkan dalam wajan besar berisi mangut lele.
makanan-khas-jogja
source: food.detik.com

Alih-alih franchise Ayam Goreng Lombok Idjo yang memang sudah buka cabang di mana-mana, sego abang (nasi merah) lombok ijo ini merupakan makanan khas Gunungkidul. Lucunya, warung Sego Abang Lombok Ijo Jogja yang terkenal letaknya di Jalan Raya Turi Km. 1 atau di daerah utara Jogja.
Warung makan sederhana di tepi jalan ini menyajikan menunya dalam satu paket lengkap berisi nasi merah, sayur lodeh lombok ijo, gudeg daun pepaya, dan berbagai lauk-pauk seperti empal goreng, botok, pepes, ayam kampung goreng, tahu, dan tempe.
makanan-khas-jogja
source: intisari-online.com

Brongkos Jogja
Masakan khas Jawa yang mirip dengan rawon ini cukup banyak dijual di Jogja. Hal yang membedakan brongkos dari rawon adalah penggunaan santan pada brongkos. Keduanya sama-sama memiliki kuah coklat pekat cenderung hitam karena memakai kluwak dalam proses memasaknya, namun kuah brongkos lebih kental dan gurih karena santan tadi. Isi dari brongkos sendiri adalah kulit melinjo, kacang tolo, daging atau telur, dan ada yang menggunakan cabai untuk memberikan sensasi pedas yang berpadu serasi dengan gurihnya kuah santan.

makanan-khas-jogja
source: aryagitha.blogspot.com

Bakmi Jogja
Bakmi Jogja atau biasa dikenal juga dengan bakmi jawa merupakan kuliner malam yang banyak menjadi favorit. Anda bisa menemukan banyak sekali warung bakmi Jogja yang enak dijual di pinggir jalan menggunakan tenda dan gerobak. Bakmi jawa merupakan masakan dari mie kuning dan bihun yang diolah menjadi bakmi rebus maupun goreng dengan bumbu khusus sehingga selalu membuat orang yang pernah mencicipinya ingin kembali lagi.
Ciri khas cara memasak bakmi jawa ini adalah setiap porsinya dimasak satu per satu menggunakan anglo atau tungku tanah liat. Jadi, kalau anda memesan dua porsi, kedua porsi tersebut akan dimasak secara terpisah, tidak bersamaan. Meskipun terkesan kurang praktis, namun tetap saja banyak wisatawan yang memburu bakmi jawa setiap kali berkunjung ke Jogja.
makanan-khas-jogja
source: kuliner.panduanwisata.id
Banyak warung bakmi jawa di jalan-jalan kota Jogja, namun ada yang selalu ramai pengunjung seperti Bakmi Pak Pele di dekat Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta, Bakmi Kadin di Jalan Panembahan Senopati No. 6 atau Bakmi Kadin di Jalan Bintaran Kulon No. 6. Rata-rata warung bakmi jawa buka sampai tengah malam atau bahkan hingga subuh. Per porsinya biasa dibanderol dengan harga IDR10.000 – IDR20.000.
Mie Lethek Mbah Mendhes 
Mirip dengan bakmi jawa, mie lethek ini juga dimasak dengan cara direbus dan digoreng. Hal yang membedakan adalah mie yang digunakan sebagai bahan dasarnya. Mie lethek merupakan mie menyerupai bihun, namun berwarna kecokelatan sehingga terlihat kotor. Namun, sebenarnya mie lethek itu dibuat melalui proses yang higienis.
Yang menjadikannya terlihat kecokelatan adalah pembuatan mie yang menggunakan tepung ketela. Mie lethek ini justru sehat karena diawetkan secara alami dengan cara dijemur hingga kering, sehingga bebas dari bahan pengawet.
makanan-khas-jogja
source: kulinerwisata.com
Mie lethek yang berasal dari Bantul bisa anda dapatkan di kota Jogja, yaitu di warung Mie Lethek Mbah Mendes. Letak warungnya di belakang Lotte Mart yang berlokasi di Jalan Ring Road Utara. Dengan berbekal 20 ribuan saja anda sudah bisa menikmati mie lethek favorit ini.
Mie Ayam Tumini
Warung mie ayam yang letaknya di Jalan Imogiri Timur No. 187 ini selalu dipenuhi antrean pembeli. Apa bedanya dengan mie ayam lain? Kalau biasanya kuah mie ayam cenderung encer dan bening, berbeda dengan Mie Ayam Tumini yang menyajikan mie ayam dengan kuah yang kental dan pekat.
makanan-khas-jogja
source: hipwee.com
Selain itu, kuahnya juga terasa sempurna dengan perpaduan rasa gurih dan manis yang pas. Enaknya lagi, di sini anda bisa memilih porsi biasa maupun porsi jumbo. Kemudian, ada juga mie ayam dengan ceker dan esktra potongan ayam sebagai topping. Semangkuk Mie Ayam Tumini dijual dengan harga IDR8.000 – IDR10.000 saja.

Cover image source: goodindonesiafood.com

SUMBER : https://bonvoyagejogja.com/14-makanan-khas-jogja-yang-melegenda-maupun-menantang/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar